
Kemunculan Matthias Ginter di Borussia Mönchengladbach
Dampak Ginter di Ruang Ganti
Matthias Ginter bukan hanya dikenal karena kemampuannya di atas lapangan, tapi juga karena pengaruhnya yang kuat di balik layar. Selama memperkuat Borussia Mönchengladbach, ia menjadi sosok yang dihormati di ruang ganti oleh pemain muda maupun senior.
Sifat kepemimpinannya yang tenang dan profesional menjadi panutan. Ia selalu mendorong rekan setimnya untuk tampil lebih baik. Pendekatannya yang rendah hati namun tegas membuatnya dipercaya sebagai pemimpin informal di tim.
Kehadirannya di ruang ganti terbukti penting dalam menjaga semangat kolektif. Pelatih-pelatih di Gladbach mengapresiasi sikap disiplin dan kematangan taktik yang ia bawa setiap pekan. Ia juga dikenal selalu membantu pemain muda beradaptasi dengan tuntutan di level atas.
Perjalanan Matthias Ginter
Karier profesional Ginter dimulai di SC Freiburg, di mana ia mencetak gol kemenangan pada debut Bundesliga-nya pada Januari 2012. Ia langsung menarik perhatian karena ketenangannya dalam membaca permainan dan kualitas passing-nya dari lini belakang.
Pindah ke Borussia Dortmund pada 2014 menjadi batu loncatan besar. Meski bukan selalu starter reguler, ia mencatatkan 102 penampilan dan memenangkan DFB-Pokal serta DFL-Supercup. Pengalaman di level top membantu mengasah kemampuannya dalam bertahan di berbagai situasi sulit.
Pada musim panas 2017, Ginter bergabung dengan Borussia Mönchengladbach dalam pencarian menit bermain reguler. Di klub inilah ia berkembang menjadi bek tengah yang matang. Selama lima musim, ia tampil dalam 178 pertandingan kompetitif dan mencetak 11 gol. Kemampuan beradaptasi di berbagai formasi dan peran membuatnya jadi andalan setiap pelatih yang datang.
Ginter juga jadi pilihan utama untuk kompetisi Eropa seperti Liga Europa dan Liga Champions, menambah pengalaman internasionalnya. Saat membela Gladbach, ia terus menunjukkan keteguhan mental serta konsistensi yang jarang goyah.
Pengakuan dari Rekan dan Pelatih
Kualitas Ginter tak hanya diakui di level klub. Di timnas Jerman, ia menjadi langganan skuad sejak 2014. Ia termasuk dalam skuad yang menjuarai Piala Dunia 2014 meski belum tampil. Namun setelahnya, ia terus mendapatkan menit bermain lebih banyak, termasuk saat Jerman meraih Piala Konfederasi 2017.
Joachim Löw, mantan pelatih Jerman, menyebut Ginter sebagai pemain yang selalu dapat diandalkan karena kestabilan permainannya. Manuel Neuer juga mengakui bahwa Ginter adalah salah satu bek terbaik Jerman dalam hal membaca permainan dan menjaga organisasi pertahanan.
Penghargaan personal pun berdatangan. Ginter beberapa kali masuk dalam “Team of the Season” versi media Jerman. Di dalam dan luar lapangan, ia menunjukkan karakter kuat yang dibutuhkan pemain bertahan modern.
Melangkah ke Depan
Pada musim panas 2022, Ginter memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya bersama Borussia Mönchengladbach. Ia memilih kembali ke SC Freiburg, klub masa kecilnya. Keputusan ini ia ambil sebagai bentuk komitmen untuk kembali ke akar dan berkontribusi lebih besar dalam proyek jangka panjang klub.
Di Freiburg, Ginter langsung menjadi starter inti. Ia membantu klub lolos ke kompetisi Eropa dan menjaga pertahanan tetap solid di Bundesliga. Meski kini berusia 31 tahun, performanya tetap kompetitif, dan ia masih dipanggil ke tim nasional Jerman hingga 2025.
Dengan pengalaman yang luas, pemahaman taktik yang mendalam, dan dedikasi tinggi, Ginter diprediksi akan terus berperan penting. Baik di level klub maupun timnas, ia masih punya banyak hal untuk ditawarkan.